The New Born
Ide modifikasi
Dengan ide kreatif dan liarnya,  Vero mencoba membuat sebuah mobil yang berbentuk mirip dengan laba-laba,  sehingga mobil ini diberi nama Tarantula. Diakui Vero kalau Tarantula  merupakan turunan dari Jollyjumper, mobil yang juga hasil garapannya.  Tapi kali ini sang empunya mobil ingin menunjukkan skill untuk  menghasilkan mobil ratrod dengan finishing yang rapih dan mulus hingga  ke detail. Selain itu, lewat mobil ini dirinya juga ingin membuat mobil  terceper yang pernah ada namun juga bisa nyaman ketika dikendarai.
Untuk mewujudkan  hal itu, sektor kaki-kaki mendapatkan perhatian yang lebih. Sedangkan  bagian atap di choptop sebanyak 8 inci. Dibagian suspensinya, pria  berbadan besar ini mencangkok sistem suspensi memakai air suspension .  “Supaya saat kondisi parkir, mobil yang di beri julukan Tarantula ini  lebih ceper lagi dari Jolly jumper, tapi saat jalan juga bisa naik  hingga 18cm (sangat lebih dari cukup, karenalebih tinggi dari Honda Jazz  bagian bawahnya) bila saya butuhkan” ujarnya. Kaki-kaki pada Tarantula  mencangkok sistem as roda Independent, yang dapat bergerak  masing-masing. Dengan ini kestabilan mobil ketika melibas tikungan  menjadi semakin mantap.
Detil, rapi & unik
Proses  pengerjaan 'si Tarantula' ini bisa dibilang cukup lama. Kurang lebih  memakan waktu hingga 20 bulan, ini terjadi karena sang empunya mobil  ingin membuat sebuah mobil hotrod (ratrod) yang punya finishing rapih,  cantik dilihat, terasa nyaman saat dikendarai, handling-nya stabil,  super rendah dan unik. Banyak yang bingung kenapa kali ini ketika  membangun Tarantula bisa rapih dan catnya mulus? “Dulu sewaktu bikin  Jollyjumper dibalur dengan warna doff dan terkesan sangar bukan karena  tidak bisa bikin yang rapih, tapi karena saya tahu maunya apa”  ungkapnya.
Kesulitan saat  membangun mobil hampir tidak ada karena sudah ada pengalaman dalam  membangun mobil-mobil hotrod, tapi ketika mobil sudah jadi barulah  timbul kesulitan, hal ini karena suspensi memakai air suspension yang  jumlahnya 3 balon, titik kesulitannya yaitu ketika memposisikan mobil  untuk parkir ada kesulitan tersendiri dan juga untuk memposisikan  dudukan mobil ketika di naikkan. “Sekarang kalo bawa mobil ini, semuanya  harus diukur dua kali yaitu ketika parkir dan ketika di naikkan,  soalnya 2 kali lebih sulit!”tambahnya.
Untuk urusan performa,  Tarantula yang bermesin 5700 cc ini dirasa tidak ada masalah walaupun  menggunakan transmisi automatic. Yang pasti, pengendaliannya lebih  responsive dan lebih stabil dibandingkan dengan Jollyjumper. “Tapi  karena bodynya mulus dll, jadinya agak ngilu untuk di tekak-tekuk karena  sayang, walaupun sebenarnya bisa” pungkasnya.
Mesin
Elektrik:  Busi Accel, Kabel Moroso, Batterey Optima
Mekanik: Air Filter  K&N, Fuel Pump Holley, Intake Manipold Edelbrock, Exhaust Manipold  custom (KickassChoppers), Header 4-1(2) custom (Kickass Choppers),  Kepala Silinder Edelbrock, Kem – Durasi performer plus, Katup isap  Edelbrock, Katup buang Edelbrock, Per katup Edelbrock, Piston Arias,  Stang Piston-Poros Engkol-Blok Silinder Stock, Kopling centerforce.
Kaki-kaki
Suspensi:  Sokbreker Air suspension, Pelek billet Metal Structure 20x8 (F)  24x11(R), Ban Nitto 20x215 (F) 24x335 (R), Rem/tipe Disc Brake, Kaliper  Wilwood
Bodi
Grill custom, Headlamp V-Factor, Choptop 8 inci
Interior
Setir  Billet specialties, Pedalset Lokar, Shift knob B&M, Jok custom  (KickassChoppers) Leather, Doortrim Leather with aluminum
Data Spesifikasi
Mobil                              :Ford  Roadster 1934
Kapasitas Mesin        :5700 cc
Pemilik                           :Bang Vero
Usia                                 :32 jalan
Rumah  Modifikasi    :Kickass Choppers
